A. Penyebab perubahan wujud benda
Ada beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya perubahan wujud pada benda:
1.
Perubahan wujud benda dapat diamati dari
perubahan bentuk, warna, bau, dan wujud benda.
2.
Perubahan wujud benda dapat terjadi karena
dibakar, dipanaskan, atau dibiarkan di udara terbuka.
3.
Benda yang dibakar dapat mengalami perubahan
bentuk, warna, dan bau. Misalnya plastic yang dibakar.
4.
Benda dapat berubah wujud jika diletakkan di
udara terbuka. Misalnya es meleleh menjadi air, bensin akan menguap.
5.
Perubahan wujud benda dapat juga disebabkan oleh
pelapukan, perkaratan, dan pembusukan.
a. Pelapukaan
Pelapukan adalah proses suatu benda menjadi lapuk atau menurun
kualitasnya. Pelapukan dapat disebabkan oleh berbagai cara, yaitu Biologi,
Fisika dan Kimia.
1.
Pelapukan Biologi
Pelapukan Biologi disebabkan oleh kegiatan makhluk hidu terutama hewan
kecil dan tumbuhan. Hewan kecil dapat melapukkan kayu, sedangkan tumbuhan
melapukkan batuan. Hewan kecil yang dapat melapukkan kayu adalah ngengat dan
rayap. Hewan kecil ini memakan kayu sehingga kayu menjadi kropos dan hancur. Tumbuhan
yang dapat melapukkan batuan adalah lumut. Akar lumut mampu masuk ke dalam
celah-celah kecil batu dan tembok.
2.
Pelapukan Fisika
Pelapukan Fisika disebabkan oleh factor alam seperti angin, air, dan
sinar matahari. Benda-benda yang berada di udara terbuka lebih mudah rusak. Benda
itu diterpa angin, hujan, dan sinar matahari. Akibatnya mengalami perubahan
suhu yang besar sehingga mudah lapuk.
3.
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia disebabkan oleh zat-zat kimia seperti zat pencemar pada
hujan asam. Hujan asam terjadi karena air hujan tercemar dengan zat-zat kimia
yang mengandung zat asam. Akibatnya dapat melapukkan batu-batuan yang berupa
patung dan tugu.
b. Perkaratan
Perkaratan terjadi karena reaksi logam dengan air dan udara. Perkaratan besi
mudah terjadi jika besi diletakkan di tempat lembab. Besi mengalami perubahan
warna. Lama kelamaan bagian yang berkarat semakin kasar sehingga mudah rapuh
dan hancur.
c. Pembusukan
pembusukan terjadi karena adanya kegiatan jamur dan bakteri. Jamur dan
bakteri dapat mengurai makanan sebagai makanannya. Akibatnya, jamur dan bakteri
berkembang biak di dalam makanan tersebut. Secara umum pembusukan merugikan,
tetapi ada pula yang menguntungkan. Misalnya pupuk yang terbuat dari sisa-sisa
tumbuhan dan kotoran hewan yang mengalami pembusukan.
B.
Melindungi benda dari perubahan
Untuk mencegah pelapukan dan perkaratan,
benda diberi bahan kimia tertentu. Misalnya kayu direndam atau dicat dengan
bahan antiraya dan jamur. Patung batu dicat dengan bahan antizat asam. Perkaratan
pada logam dapat dicegah dengan pencampuran bahab logam dengan bahan lain. Misalnya
baja tahan karat (stainless steel) mengandung kromium dan nikel yang membuat
baja semakin kuat dan tahan karat.
Untuk mencegah pembusukan, bahan makanan diawetkan
dengan cara dikeringkan, diasinkan, dimaniskan, dibekukan, atau diasapkan. Pengawetan
dapat juga dilakukan dengan bahan kimia tertentu yang disebut bahan pengawet
makanan.